I feel sad i don’t know why
Iya, malam,
tv yang membosankan, teman yang tertidur,
anjing yang mengulurkan kepalanya minta elusan.
Saya merasa sedih
Tiba-tiba semuanya berubah menjadi gelap
berubah menjadi menyedihkan.
Segala yang menyenangkan akan mengikuti hukum kumparan.
Merubah segalanya menjadi menjadi novel-novel bersampul warna-warni
dan berlabel harga Rp.20.000,-
Saya berniat mabuk…
Saya hanya tidak mau itu. Saya mau semuanya seperti dongeng.
Istana batu dengan bunga-bunga, kuda putih bertanduk, laut yang selalu biru,
Hutan dengan sejuta peri.
Itu pun hanya sebuah buku bersampul tebal, dengan ilustrasi pensil warna yang indah
Saya tidak tahu lagi dimanakah saya berdiri
Antara realitas dan khayalan.
Antara yang palsu dan yang nyata.
Antara yang ada dan tiada
Antara hasrat dan mimpi
Mungkin ini hanya simulakrum
Mungkin saya menciptakan sendiri simulakrum ini.
Antara rasa takut akan kehilangan, dan keinginan untuk berkuasa
Saya ingin dia selalu ada, betapa bodoh
Tetapi saya juga ingin tetap seperti sekarang
Karena saya tidak berpijak dimanapun.
Saya berada di zona bebas, di bawah suaka negeri antah berantah
Di mana segalanya setara, kesadaran dan ketidak sadaran hampir tidak berbatas
Lalu saya dapat membiarkan diri saya hanyut
Sampai entah dimana dan kapan.
Dan saya dapat membiarkannya untuk pergi ke laut yang selalu biru
Sampai entah batas dan tepinya
Saya tidak jadi mabuk, dan teman saya terbangun
…mau kopi ra?
anjing saya tertidur
tv tetap membosankan
Leave a comment